Orang Asing Yang Lama Aku Kenal

18.33 0 Comments



Internet

Pertemuan mengawali semuanya. Ia biasa saja, dengan lesung pipi yang  pantas. Ia gampang tersenyum, kadangkala aku menduga itu bukan senyuman.

Ia pandai, tangkas dan berpikiran maju. Seorang wanita dengan karakter semacam itu siapa pula yang tak jatuh hati? Tapi aku belum. Ada kabut yang menyelimuti pada setiap pembawaannya. Dan itulah yang selalu membuatku tertarik dan mencoba mengawali obrolan. Selalu gagal.

Namun pada pertemuan. Entah apa yang membawanya memenuhi undangan diskusi malam itu. Ia datang sendirian, tentu saja aku harus menghampirinya terlebih dahulu. Maklum ia orang baru di kota ini. Tapi entah ada apa ia penurut atau bagaimana? Ia seperti yang aku ceritakan di atas; menyimpan kabut. 

Kami hanya mendengarkan diskusi yang sedang berlangsung. Kami bersandingan. Tapi tak ada pembicaraan. Diskusi membahas Militerisme yang kian merasuk ke semua lini, termasuk kursi-kusri dewan di mahasiswa. Mungkin saja ia tak mengerti soal diskusi yang sedang berlangsung. Akupun sama. Dalam hati aku bicara “bahasa melangit, padahal mereka aktivis”.

Aku ngecek gawai. Membuka sandi dan mematikannya. Dan begitu seterusnya. Sebelum  memututuskan untuk mengirim pesan ke seseorang dan mengabari “aku baik-baik saja”. Tapi aku melihat photo profile orang yang ada di sampingku. Seorang laki-laki lengkap berseragam dan masuk kategori militer. Pertama aku mikir “tentu itu ayahnya”. Yang kedua “ini kesan pertama yang buruk, kenapa saya ajak pergi ke diskusi beginian, payah”.

Sesuatu harus dipecahkan. Aku memberanikan diri bertanya:
+ “ayahmu?”
+ “ceritanya panjang”
Aku diam. Pertama aku aman, berarti itu bukan ayahnya dan kedua aku berpikir yang bukan-bukan. Tapi seseorang disampingku adalah orang baik. Jadi aku putuskan diam saja.

                +“jika ada waktu aku akan bercerita” tawarnya.

Ini sesuatu yang aneh. Tak biasa ada orang menawarkan hal semacam itu. Apalagi, aku dan dia orang asing bagi masing-masing. 

Jika benar ia bercerita: maka kecerobohan, dia bercerita kepad orang asing. Juga kecerobohanku mau mendengar cerita orang asing.

Beberapa malam berselang. Kami memutuskan tempat dan mulailah bercerita. Kecerobohan telah terjadi. Bla..bla. sesuatu terjadi pada otakku. Sejarah selalu terkait dengan sejarah lain, meskipun lebih kecil. Begitu pula dengan pristiwa ini. saya diterbangkan pada masa silam. Saya melihat pristiwa yang pernah terjadi pada saya. Saya sudah pernah mengenal wanita yang sekarang dihadapanku. Dengan cerita yang sama tapi berbeda sebab. Aku mengenalnya. Dia orang asing untukku tapi terasa ia orang lama yang mengenalku.

Jadi Apa Kabar Ma-mu?

afifi

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard. Google

0 komentar: