catatan hari pertama

23.33 1 Comments



1

1. Hari pertama

Di sebuah sudut ruang, aku terbangun. Rasa-rasanya aku baru saja jatuh dari tempat yang paling tinggi. Kepalaku pening. Mungkin aku hanya kehilngan separuh oksigen dan selebihnya kamu. Ku tengok jam sekitar pukul 09.00. sial aku baru saja baru dan melewatkan beberapa bentuk pertandingan yang menarik semalam.
Aku lapar.

3. Masih di hari pertama
 
Ada beberapa buku. Kau bisa memilihnya disini. Banyak genre sastranya dan sedikit buku membahas musik. Ada empat. Mungkin itu cukup membuat tulisan aneh tentang tokoh musik nanti. Merdekalah nasib sang penulis. Ah. Tapi belum menarik juga buku-buku itu.
Ini sekitar pukul 12.00. sebelumnya saya sudah tidak merasa lapar lagi. Saya tadi sudah nyeduh indomie dan minum coca-cola.....bla bla bla
Sempat membuka halaman buku-buku itu, dan masih belum tertarik untuk membaca isi lambung dari buku itu.
Yang bikin nafsu hari ini adalah kau. Aku masih kalut soal kau.
.....

/lihatlah malam terbakar/
/ ranjang terbakar/
/mimpi-mimpiku terbakar/
/mungkin juga nanti kuburanku kebakar//

.....
Ah rasa sedih selau membuat kebiasaan lama tumbuh: menulis sebuah puisi.
3.     
2.  2. Masih juga pada hari pertama

Aku menimbang-nimbang soal nafsuku membaca. Aha ada buku yang gak bagus juga untuk otakku kali ini. Catatan Harian Seorang Istri Penuh Gairah dan Seorang Suami Pencemburu.
Dan tiba-tiba nada sumbang seorang tumbuh menirukan sponsor: wakil rakyat seharusnya selera rakyat.
Dengan Font tebal ala kanji buku itu ditulis. Aku harus membacanya. Karena mungkin saja seorang alien menuliskan curhatnya di sana: orang-orang jepang itu jahat, ia membunuh beberapa hewan peliharaan kami, ultramen misalnya. Dll. Etc. Godzila juga di bunuhnya.
  
4.Ya masih di hari pertama juga

Aku akhirnya menghabiskan 13 halam saja, selebihnya aku masih memikirkanmu. Itu hanya kuat pada 14.00 dan tiba-tiba ngantuk mengetuk. Tok.tok. silakan, apa ini soal kantuk?
Ya, bangun-bangun jam 20.00 dan memeriksa alat komunikasi antariksaku membuat tatto “masih marah?”
Aku makin membayangkanmu.
..........
Pertanyaan yang membosankan. Aku masih suka kamu mana mungkin aku membencimu.
.........
aku sedang tenggelam di kasur. Bergelombang. Aku membayangkan ini semacam laut. Aku mencium amisnya kematian. Kau terlihat seperti gerombolan ikan yang hidup di kakiku. Dan hilir mudik masa lalu adalah kapal nelayan.
Ini sedang badai tropika. Badai Dahlia. Akan membuat gelombang besar dan angin kencang. Apa kabarmu bu?
*aku gak tau rasaya yang utuh bagaimana. Ini adalah simbol-simbol yang datang padaku malam ini. dan aku harus membaginya. Mungkin saja dengan membagi aku akan mendapatkan yang utuh kembali. Tanks. Telah menjadi gulali aneka rasa.....semacam indomie dan coca-cola yang di santap dalam waktu bersamaan.

afifi

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard. Google

1 komentar: